![]() |
Juara 1 KIT Futsalismo Champions Games Tingkat Nasional Desember 20101 di Jakarta |
Selalu Hargai Proses
Oleh Nanda Ayu (Pacar Pemain BULLDOZER, Gion Muhammad)
Ditulis : Jumat, 30 Juni 2011 (22:36 WIB)
Sabtu sore itu saya baru saja mengikuti Launching Honda DBL (Deteksi Baketball League) 2011 di Cinema XXI Sutos. Tepat hari itu tempat saya bekerja juga sedang punya "gawe" yg ditayangkan live di AN-TV. Saya lupa pertandingan NBL (National Basketball League) siapa lawan siapa (maklum saya bekerja di divisi keuangan, sedikit pembelaan, hehe..), tetapi saat itu yang saya ingat, pertandingan tersebut nyaris bersamaan dengan pertandingan KIT Futsalismo Champion Games Tingkat Nasional (Desember 2010) di GOR Simprug Pertamina Jakarta yang disiarkan langsung di TV-ONE. Dan yang begitu membanggakan adalah BULLDOZER Futsal Club akan bertanding dengan Tim tuan rumah Cosmo Jakarta untuk memperebutkan juara pertama.
Tentu saja saya lebih tertarik dengan pertandingan kali ini. Mungkin pertandingan olahraga lain sudah biasa jika disiarkan di televisi, namun berbeda dengan biasanya pertandingan futsal ini merupakan pertandingan pertama yang disiarkan secara live di televisi Indonesia. Sebagai seorang mbak-mbak kantoran biasa, jujur saya buta akan dunia futsal. Saya mungkin hanya paham tidak lebih dari 40 persen "hukum" perfutsalan. Tapi yang membuat saya tertarik adalah proses yang mereka tempuh hingga sampai pada babak yang paling menentukan. Sesuatu yang luar biasa untuk prestasi tersebut. Mengingat pertandingan sebelumnya di ibukota hanya mampu memenangkan beberapa pertandingan saja. Bahkan pernah satu kali tanpa memenangkan pertandingan satupun. Betapa tertariknya saya saat itu, bagaimana tidak, saya mengikuti perkembangannya mulai dari seleksi di Surabaya, hingga berhasil melalui seluruh tahap hingga sampai puncaknya di Ibukota Jakarta. Luar biasa bangganya saya dengan tim ini. Diakui maupun tidak diakui, saya yakin 101 persen Surabaya pun bangga.
Saat itu saya dengan masa bodohnya menonton pertandingan melalui satu diantara sekian banyak televisi di kantor, yang keseluruhannya sedang mempertontonkan pertandingan basket. Sorak sorai di lapangan mungkin biasa, lucunya saya berada di antara keramaian kantor yang tidak satupun ikut menyaksikan. Saya pun ikut merasakan bagaimana atmosfer pertandingan di sana, berteriak, melompat, memaki wasit, menyumpahi lawan yang mungkin dilakukan supporter BULLDOZER juga saya lakukan di depan televisi. Dan harapan saya terbayar lunas dengan score 2-1 oleh BULLDOZER Sumpah saya bangga, saya merasa menjadi satu di antara mereka. Saya bahagia, yak jagoan saya juaranya.
Kemenangan hari itu mengingatkan saya akan perjalanan BULLDOZER di tahun-tahun sebelumnya. Berawal dari almamater saya, Universitas Airlangga (Unair) perjalanan mereka dimulai. Tidak lama setelah keberhasilan Unair meraih Juara 2 Piala Menegpora dan diraihnya predikat pemain terbaik oleh Gion Muhammad Kharismawan, club futsal besutan Yordan Antonio ini terbentuk. Dari berbagai nama akhirnya nama BULLDOZER dengan semboyan Vini Vidi Vici nya tercetus, 1 Juli 2008.
Hampir setiap pertandingan BULLDOZER saya turut hadir. Waktu itu dengan pemain yang kebanyakan adalah mahasiwa Unair dan dengan kiper yang hanya seorang saja. Dalam perjalanannya, tidak mudah memang jika dilihat dari prestasi yang mereka raih. Berbagai halangan tentu saja ada, mulai dari pergantian pemain, jadwal latihan, tempat latihan dan sebagainya. Orang awam seperti saya pasti pesimis. Jika sudah berada di lapangan saya pasti akan mengatakan, kali ini pasti kalah karna lawannya selalu juara di tiap kompetisi. Dan benar, seingat saya tiga klub tersebut selalu berada di puncak teratas, entah dengan cara yg benar atau tidak benar sekalipun, who knows. Tapi orang awam seperti saya pula akan terheran heran dengan club yang baru tapi mampu mengikuti hampir seluruh kompetisi ditiap kesempatan yang ada. Sangat berani menurut saya, sangat beresiko. Tetapi itulah juara, tidak ada yang mudah untuk sang juara, tentu saja tidak ada yang mustahil untuk menjadi juara. Dan BULLDOZER mampu untuk membuktikan, dia juaranya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang mereka raih mampu membungkam para penikmat futsal. BULLDOZER dimata mereka merupakan lawan yang perlu dipertimbangkan. BULLDOZER di mata mereka adalah lawan yang salah jika diremehkan. Sekalipun ketika BULLDOZER belum mampu mencapai juara 1, jangan harap mampu mengalahkannya dengan mudah.
Semangat dan proses yang BULLDOZER tempuh dalam 3 tahun ini hanyalah awal dari kesuksesan. Jauh di depan sana akan banyak kesempatan untuk meraih dan terus membuktikan. Kesempatan untuk mampu membuka mata pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk membawa futsal menjadi olahraga yang membanggakan.
Selalu hargailah proses, karena orang yang sukses adalah orang yang menghargai proses. Semoga BULLDOZER selalu sukses di segala kondisi dan semoga terwujud mimpi dan harapan kita bersama.
Selamat Ulang Tahun Kawan. Selamat Ulang Tahun BULLDOZER. Saya hanya satu diantara sekian banyak orang yang Bangga terhadapmu.
maz bagai mana carax masuk ke tim ini
BalasHapus