Senin, 18 Juli 2011

Bakat atau Tidak Berbakat

Andri Irawan & Donzol (Tim kedua Pelatih ini bertemu di Final Liga Pro Indonesia Futsal Mandiri 2010)
PON Sumatera Barat (Juara 1 Piala Emas Futsal Indonesia 2011) dan Berhasil lolos ke PON Riau 2012 dengan menjadi Juara Grup Wilayah Sumatera
Coach Donzol saat melatih  Adjie Massaid Futsal Clinic Angels
Juara 1 Piala Kemerdekaan Tv-One Cup 2009
Coach Donzol & STIE BP Jakarta (Juara 1 Turnament Futsal Nivea Cup)





Tulisan kedua saya di blog Bulldozer Futsal Club
Oleh: Donzol
(Pelatih PON Sumatera Barat, Pelatih STIE BP Jakarta, Pelatih AMFC Angels)         

Setiap manusia pasti memiliki bakat, namun sayangnya tidak semua manusia menyadari bakat yang mereka miliki. Karena bakat tidak terlihat diluar dan masih banyak manusia yang enggan untuk mengeksplorasi apa bakat yang dia miliki.

Saya mengenal  baik seseorang yang cukup berbakat dalam bidang tarik suara. Suaranya cukup membuat orang yang mendengarnya terpana padahal dirinya tidak pernah mengecap pendidikan vocal atau sejenisnya. Dan sekarang orang tersebut hanya bekerja sebagai seorang penulis disebuah website olahraga.


Yup …bakat harus diasah, harus dieksplorasi secara serius dengan kontinuitas yang baik.  Banyak hal yang mempengaruhi bakat seseorang, dari gen hingga lingkungan dimana dia tinggal. Faktor internal dan eksternal juga yang akhirnya menentukan bakat seseorang.


Contohnya keluarga pemusik biasanya akan menghasilkan anak yang juga berbakat dibidang musik, begitupula di olahraga, tidak sedikit atlit-atlit berbakat  yang hadir melalui keluarga. Contohnya Nasution bersaudara di cabang renang dan dinegara tetangga Malaysia ada Sidek bersaudara yang dominan di cabang bukutangkis.


Bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki gen dari orang tua atau keluarga mereka?, apakah mereka tidak layak disebut berbakat ?

Tentu tidak, masih banyak atlit-atlit handal yang tidak memiliki gen keluarga yang berasal dari keluarga atlit. Biasanya mereka menjalani dengan serius apa yang menjadi hobby mereka. Bakat bisa diciptakan melalui lingkungan yang ada.

Andre Villas Boas

Andre Villas Boas
Saya tertarik menyebut nama Andre Villas Boas, pelatih muda berusia belum genap 34 tahun yang pada tahun ini memegang jabatan sebagai pelatih Chelsea FC. Villas Boas muda menghabiskan waktunya dilapangan sepakbola, namun bukan sebagai pemain sepakbola, melainkan sebagai pelatih dan talent scout, diusia 20 tahun Villas Boas sudah menjadi youth coach di klub besar Portugal , FC Porto. Di FC Porto juga kemampuannya sebagai pelatih terasah dengan baik karena bertemu dengan pelatih-pelatih hebat yang menangani FC Porto dari Bobby Robson hingga Jose Mourinho, nama pelatih terakhir bahkan selalu membawanya sebagai Scout kedalam tim yang dilatih berikutnya, Chelsea dan Intermilan. Sebelum kembali ke FC Porto Villas Boas sempat menangani salah satu klub semenjana Portugal, Academica dan menjadi klub tersebut kuda hitam dibawah kepemimpinannya.

Dari sini saya bisa meyakini bahwa bakat kita akan terasah bila ditempa ditempat dan dengan cara yang benar
Kesempatan belajar dari para pelatih-pelatih hebat sangat saya yakini bisa membawa kita pada kesuksesan dalam memegang sebuah tim.

Pemain berbakat dan tidak berbakat


Itu contoh sebagai pelatih, bagaimana dengan pemain ?
Saya sangat percaya bahwa bakat bukan segalanya, bahkan bagi saya hanya butuh bakat 10 % (30 % Teknik, 30 % Fisik, 30 % Motivasi) saja bagi pemain yang saya miliki. Karena kebanyakan pemain berbakat di Indonesia terlena dengan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga banyak dari mereka melupakan bahwa punya bakat yang besar saja tidak cukup. Bakat juga butuh diasah hingga bakat tersebut tidak menjadi sia-sia.

Perbandingan pemain berbakat dan tidak berbakat bagi saya 1 : 3 ( 1 banding 3)
Artinya : Pemain yang tidak berbakat diwajibkan kerja keras 3 kali lipat dari Pemain yang berbakat untuk dapat menyamai kemampuan. Oleh karena itu saya selalu berfikir bahwa setiap pemain wajib melakukan kerja keras 10 kali lipat, agar melebihi kemampuan pemain yang berbakat tersebut.
 
“Kemampuan tanpa Kemauan adalah NOTHING, tapi walau sedikit Kemampuan namun memiliki Kemauan yang besar akan menjadi SOMETHING”

Donzol
“Middle to low” Coach

Selasa, 12 Juli 2011

Coaching is My Passion

Tulisan pertama saya untuk blog Bulldozer Futsal Club
Oleh: Coach Donzol (Pelatih Pra PON Sumatera Barat (Juara 1 Piala Emas Indonesia 2010))

Cintai apa yang menjadi pekerjaanmu dan jadikanlah pekerjaan, hal-hal yang kau cintai. Itu mungkin kalimat yang tepat menggambarkan kehidupan saya saat ini.
Seorang pelatih futsal ternama pernah berujar kepada saya, bahwa “untuk dapat berbicara didepan para pemain tidak semudah yang mereka bayangkan” butuh proses yang cukup lama.
Saya menghabiskan waktu saya dilapangan futsal bukan tanpa pengorbanan, mengorbankan kuliah-kuliah saya di 3 universitas swasta di Jakarta tanpa pernah berfikir bahwa yang saya pilih adalah sebuah kesalahan.
Ya, saya memilih melatih futsal untuk kebahagiaan saya…

Cukup jarang yang mau mengorbankan masa depan pendidikannya untuk sebuah hobby. Tapi masalahnya saya bukan menganggap melatih futsal sebagai hobby, coaching is my passion. Saya lebih senang berteriak dan berkeringat dilapangan daripada menggunakan kemeja rapih berada diruangan kantor yang ber AC.
Bagi saya, untuk bahagia tidak perlu terlihat baik diluar, bagi saya kebahagiaan saat saya bisa menjadi diri sendiri dan diterima serta berguna bagi orang lain. Walaupun diawal sulit, tapi saya tahu sulit hanya datang saat kita memulai pekerjaan dan menunda-nunda pekerjaan tersebut.
Dukungan orang-orang terdekat pun tentunya berperan penting dalam perjalanan hidup kepelatihan saya. Walau tidak selalu setuju dengan pilihan saya menjadi seorang pelatih, namun seiring datangnya prestasi (walau masih belum seberapa) mampu membuka mata mereka, kalau saya mampu hidup dari (yang mereka bilang) hobby ini.

Pengalaman pertama
Saya memulai dengan melatih SMA saya sendiri, dipercaya oleh para pemain untuk membantu mendampingi mereka, hasil lumayan diraih dalam debut sebagai pelatih futsal …peringkat 3 sebuah kejuaraan di UNJ, setelah kalah koin pada semifinal.
Disinilah bakat motivator saya terlihat, menghadapi beberapa pemain yang mentalnya sudah carut marut menghadapi kekalahan menyesakkan dengan cara undian koin pada semifinal, dan harus berlaga pada perebutan tempat ketiga dalam waktu 30 menit berselang. Beberapa masih menangisi kekalahan mereka, saya bisa merasakan kesedihan mereka.

Namun justru disitulah kunci saya membakar semangat bertanding mereka, saya cuma bilang “ Untuk sampai disini, sudah banyak yang kita korbankan waktu, pikiran, biaya dan tenaga, panitia hanya menyediakan hadiah sampai peringkat ketiga, kalau kita tidak memenangkan pertandingan ini, kita hanya dapat pengalaman bertanding, padahal kita masih punya kesempatan mendapatkan pengalaman menjadi juara walau hanya peringkat ketiga”.
Ajaib .. para pemain bangkit, main kesetanan, dan kita pulang bawa piala, walau hanya peringkat ketiga. Bagi saya tidak penting peringkat berapa yang saya dapat, karena selalu ada pilihan setiap kejuaraan, pengalaman bertanding atau pengalaman menjadi juara.

Saya sangat percaya, untuk mendapatkan hal yang luar biasa, kita perlu melakukan sesuatu yang juga diluar kebiasaan. Karena hidup tidak selalu sama dengan cerita Walt Disney. Hidup perlu lebih dari sekedar berjuang mendapatkan kebahagiaan, hidup juga harus memberikan kebahagiaan bagi orang lain, dan melatih futsal adalah jalan yang saya pilih untuk membahagiakan diri sendiri serta orang sekitar saya (pemain,pengurus,serta keluarga).

Donzol
“A middle to low” Futsal Coach

Selasa, 05 Juli 2011

STRATEGI & ANALISA

Andri Irawan bersama istri & anak ketika menjuarai IFL sebagai Pemain Electric PLN Jakarta
Andri Irawan (Direktur Teknik BULDOZER, Yordan Antonio (Ketua Tim BULLDOZER), dan Arief Anton (Pelatih BULLDOZER) menjuarai KIT Futsalismo Champions Games Jakarta Tingkat Nasional 2010

Juara 1 IFL 2009/2010 sebagai Pelatih Electric PLN Jakarta
 Kapten Timnas Futsal Indonesia (Andri Irawan, Nomer 4)
Teknik Dasar Modern Futsal oleh Andri Irawan















STRATEGI dan ANALISA
oleh Andri Irawan (Mantan Kapten Timnas Futsal Indonesia, Pelatih PON Kalsel, Pelatih Electric PLN Jakarta yang sukses menjuarai IFL sebagai pemain dan pelatih)

I. CARA BERMAIN FUTSAL

Aspek apa yang harus di ketahui oleh pelatih agar dia mampu membaca suatu pertandingan ? Sepertinya pemain di dalam lapangan, seorang pelatih seharusnya mampu  membaca sebuah pertandingan. Salah satu syarat untuk bisa membaca suatu pertandingan adalah, bahwa sang pelatih harus mampu melihat situasi lapangan, dengan segala masalah yang ada. Di bawah ini kami akan membahas beberapa prinsip dasar agar pelatih mampu untuk membaca situasi di dalam lapangan. Memang pada prakteknya situasi akan berbeda dengan theori, setiap pergerakan ataupun action selalu berbeda. Walaupun begitu tujuan untuk bermain memiliki dasar yang sama. Inilah tugasnya sang pelatih agar dia mampu mengangkat kualitas pertandingan dengan mengambil tindakan yang pada saat itu telah di observasi di lapangan berdasarkan teori analisa analisa di bawah ini.

Di dalam permainan Futsal pelatih dan pemain harus mengenal 4 momentum:

1. Bola Lawan (BL).
2. Pergantian dari Bola Lawan ke Bola Kita (BL > BK).
3. Bola Kita (BK).
4. Pergantian dari Bola Kita ke Bola Lawan (BK > BL).

Momentum ini adalah kerangka dari permainan Futsal. Jika kita tidak memahami momentum ini, maka dari itu kita tidak akan mampu untuk menganalisa pertandingan dan pada ujungnya tidak mampu untuk menilai kekuatan lawan. Di bawah ini saya akan membahas momentum ini satu persatu dan sekaligus memberi informasi tentang tindakan yang harus di ambil untuk setiap momentum.

BL, Pada saat lawan kita memegang bola, hal apa yang harus di lakukan agar lawan tidak bisa menjebol gawang kita dan bahkan bagaimana caranya untuk merebut bola kembali ke pemain kita? Contohnya, mengganggu serangan lawan agar lawan tidak bisa masuk terlalau jauh ke daerah kita, coba mengambil kembali bola dengan catatan pada saat lawan passing ke rekannya atau lawan yang memegang bola dengan punggung menghadap gawang kita (lock), jadi bukan 1 lawan 1 untuk merebut bola karena kita selalu melakukan tindakan berdasarkan 100% ball possesion, menghindari gol dengan menahan tendangan lawan, memperkecil lapangan, menggiring pemain lawan ke samping, menjaga lawan dengan jarak dekat (pressing), bertahan lebih ke arah gawang kita, mengcover pertahanan kita dll.

BL > BK, Pada saat lawan kita kehilangan bola dan kita mendapatkan bola? Hal apa yang harus di lakukan agar bisa menjebol gawang lawan? Misalnya counter attack, kita harus mampu untuk bertindak cepat dan mengambil inisiatif, karena pada saat ini pertahanan lawan tidak terorganisir. Lawan pada dalam posisi fokus untuk menyerang bukan bertahan. Salah satu contoh dari counter attack adalah mencari pemain kita yg paling deket dengan gawang lawan. Hal ini bisa di lakukan dengan passing yg keras dan akurat ( menggunakan telapak kaki atas bagian dalam, juga di sebut kura-kura ) atau jika berhalangan, menggunakan passing lewat udara , juga bisa di sebut chop. Hal penting yang kita bisa lakukan adalah lari ke depan agar pemain kita yg memegang bola bisa melakukan passing, memperluas lapangan agar ruangan di tengah lebih membuka untuk melakukan serangan , anticipasi terhadap gerakan lawan, jika counter attack tidak bisa di lakukan kembali membangun serangan dari belakang.

BK, apa yang harus kita lakukan pada saat kita memegang bola? Kita akan mencoba menerapkan taktik yang telah di instruksikan oleh pelatih, membuat peluang, memperluas lapangan untuk menyerang, penjaga gawang melempar bola ke pemain depan kita jika memungkinkan, mencari posisi di lapangan dengan tepat dalam arti menarik lawan samping atau ke dalam agar terjadi ruang kosong untuk pemain kita yang memegang bola, melakukan timing yang tepat dan akurat, lari ke arah yang benar, melakukan sirkulasi bola yang cepat dan tepat, melakukan serangan individu jika mengijinkan, seperti 1 lawan 1 di depan gawang lawan atau jika lawan dalam posisi lari ke arah kita.

BK > BL, kita mendapatkan serangan balik dari lawan pada saat pertahanan belum di organisir. Kembali ke pertahanan, jika pemain kita 1 lawan 2 terutama jangan merebut bola akan tetapi men-delay dengan cara menggiring lawan ke samping  agar pemain kita yang berada di depan di beri beberapa waktu untuk kembali ke pertahanan, melakukan blok jika lawan mencoba untuk menendang ke gawang kita, memotong passing lawan, melakukan pertahanan zona pada saat lawan lebih dari kita, melakukan pertahanan ke depan ( pressing ), penjaga gawang bisa berfungsai sebagai sweeper, jangan sampai kita bisa di lewatkan oleh lawan, jangan merebut bola., sebagai pemain terakhir menempatkan posisi 3-4 meter di belakang lini tengah agar dapat mendelay  pada saat kehilangan bola.

Apabila hal-hal di atas telah di kuasai oleh pemain/pelatih menerapan taktik akan jauh lebih mudah. Dan melakukan pergantian pemain ataupun taktik akan berjalan lancar karena pemain pengganti telah memahami hal apa yang tidak di lakukan oleh rekan nya di lapangan.. Di bawah ini saya akan memeberi beberapa contoh pertanyaan jika sebuah taktik tidak berjalan sesuai dengan instruksi pelatih :

Apakah pemain memahami apa yang di instruksikan pelatih?
Apa artinya organsasi futsal?
Apa arti dengan istilah melebar dan memperkecil lapangan?
Apakah pemain telah berada pada posisi yang tepat?
Bagaimana dengan detil teknik nya?
Apakah permainan lawan sesuai dengan instruksi pelatih?
Apakah timing pemain tepat?
Bagaimana dengan sirkulasi bola?
Bagaimana dengan timing pemain ?


II. CARA MEMBANGUN SERANGAN

Ada 2 jenis yang perlu di ketahui:

1. Cara yang paling cepat adalah melempar atau passing bola ke depan, pada   saat counter attack dimana defenders lawan masih ada di daerah kita, akan tetapi agar bisa melakukan itu pemain kita memerlukan: 
- Tendangan yang akurat dengan kecepatan, arah dan ketinggian yang akurat. Dengan catatan bahwa pemain yang akan memberi passing jauh dalam posisi tidak di halangi oleh lawan.
- Pemain juga harus memiliki ball control yang akurat
- Komunikasi antar pemain juga sangat penting
- Timing dan positioning juga sangat penting pada saat counter attack, kapan dia harus passing ke rekan nya dan juga dimana rekan nya harus berdiri agar bisa mendapatkan bola dari rekan yang pada posisi ball possesion.

2. Jika pemegang bola tidak mendapat kesempatan untuk melakukan passing jarak jauh atau kiper tidak dapat melakukan lemparan, maka dari itu pemain harus membangun serangan dari belakang.
- Pemain harus tahu tujuannya serangan dan posisinya.
- Pemain juga harus memiliki timing dan positioning yang akurat, dalam arti kapan dia harus melakukan passing, kapan dia harus membuka atau pun menutup ruangan, agar rekannya bisa melakukan passing.
- Kualitas serangan akan bisa di tingkatkan jika pemain mampu bermain dengan sirkulasi bola yang tinggi, memiliki passing dan control yang akurat, lari ke arah yang benar, lari dengan kecepatan yang sesuai, melakukan hal, gerakan atau pun passing, yang tidak bisa di prediksi.
III. DARI MENYERANG PINDAH KE DEFFENCE
Apa yang harus di lakukan bila kita kehilangan bola pada saat menyerang dan harus berpindah menjadi bertahan? Apa yang harus di lakukan agar tidak terjadi goal di gawang kita? Apa yang harus kita lakukan agar bola kembali ke pihak kita?

- Pertama yang harus di lakukan pada saat kehilangan bola adalah, pemain yang terdekat pada posisi tersebut harus menuju ke bola tersebut dan menahan (bukan merebut!) agar lawan tidak diberi ruangan atau kesempatan untuk membangun serangan.
- Pemain yang lain harus kembali ke posisi bertahan dalam waktu beberapa detik yang didapatkan oleh rekannya yang menahan bola.
- Penjaga gawang harus berani berdiri di luar daerah penalti agar bisa mengantisipasi pada saat terjadi tendangan jarak jauh dari pihak lawan.
- Melakukan pertahanan denagn cara bertahan ke depan dan menggiring lawan ke daerah samping agar lebih gampang unutk di rebut bola nya.
- Usahakan 100% ball possesion, jadi jangan merebut bola, kecuali jika lawan terpojok atau jika lawan dengan punggung ke arah gawang, akan tetapi berusaha untuk intercept pada saat lawan melakukan passing.
- Pada saat kita menyerang, jangan lupakan defence, usahakan agar ada pemain terakhir yang posisinya tidak jauh dari pemain lawan (+/- 2 meter).
- Prinsip dasarnya adalah, memperkecil ruang gerak lawan kita.


IV. PROBLEMA FUTSAL

Untuk bisa menganalisa tingkah laku pemain pada saat latihan ataupun pertandingan, pelatih harus mampu melakukan analisa terhadap pertandingan tersebut. Problema futsal bisa di terjemahkan ke beberapa pertanyaan :

- WHAT ?
Apa yang gagal pada tujuan futsal?
- WHO ? Siapa pemain nya? Di posisi mana terjadi kegagalan tersebut?
- WHERE ? Di daerah mana terjadi masalah tersebut?
- WHEN ? Pada saat apa terjadi masalah tersebut?


Contoh dari berbagai problema futsal:

- Kita tidak dapat kesempatan untuk membuat gol.
- Striker tidak dapat bola yang sesuai dia inginkan.
- Kurang kerja sama pada saat lawan melakukan serangan balik.
- Penjaga gawang kurang melakukan lemparan ke depan pada saat ada pemain yang berdiri sendiri.
- Pada saat kita di press kita sulit membangun serangan.
- Pada saat kita ketinggalan, permainan jadi berantakan.

Sosok pelatih harus dapat menguasai banyak factor di samping factor teknis dan taktis. Maka dari itu perkembangan setiap pemain di dalam satu team tidak boleh terlalu jomplang. Faktor non teknis seperti mental, fisik, disiplin, fighting spirit  tidak bisa di abaikan. Pelatih juga harus mapu untuk menjelaskan masalah secara detil dan juga memberi solusi agar setiap pemain mengetahui apa yang harus di lakukan pada saat mereka masuk ke lapangan.


V. STRATEGI BERMAIN FUTSAL

Seperti layaknya sebuah olahraga yang dipermainkan untuk menang, di situ di perlukan strategi, teknik dan taktik. Di bawah ini saya akan mencoba untuk menjelaskan semuanya secara mendasar.

Strategi di Futsal bisa dibagi dalam 5 bagian :

1. Cara bermain pada saat bola berada di posisi lawan.
2. Taktik menyerang pada saat kita posisi ball possesion.
3. Pergantian dari BL > BK dan juga BK > BL.
4. Kekurangan dan kelebihan pemain pada saat bertanding.
5. Cara bermain pada saat bola mati.


1. Pada saat lawan kita memegang bola kita harus memperhatikan kepada beberapa factor seperti tujuan dari sebuah pertahanan (defence), seperti mengganggu lawan, menghindari peluang dari lawan. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita mengatur pertahanan kita agar solid. Beberapa prinsip cara bertahan yang benar:

- Selalu mencoba untuk menggiring lawan kita ke samping.
- Berdiri dengan kuda-kuda yang kuat, jangan memberi kesempatan untuk di lewatin lawan
- Memberi dukungan dari belakang (back-up) kepada rekan kita yang menghadapi lawan
- Paksakan agar lawan menggiring bola dengan kaki lemahnya.
- Melakukan gerakan yang tak terduga.
- Jangan mencoba untuk merebut bola, karena kesempatan untuk mendapatkan hanya 50%.
- Antisipasi pada saat lawan melakukan passing agar bisa di potong.
- Pada saat lawan di pojok dengan punggung ke arah penjaga gawang, lakukan lock dengan 2 defender.
- Pada saat lawan menggunakan 1 striker, berdiri lah di sampang bukan di belakang nya striker.

Bertahan di Futsal dapat di lakukan dengan 2 sistem yang berbeda, Zone Defense dan Man-to-Man Defense.

Zone Defense berarti bahwa pemain kembali ke babak sendiri pada saat kita di serang dan kita bisa menggunaka beberapa macam taktik seperti 1-2-1 pada saat lawan menggunaka taktik serang 1-2-1, 2-2, 4-0, 3-1, perlu di tambahkan jika lawan menggunakan serangan 2-2/4-0 sistim bertahan 1-2-1 bisa di pertanggung jawabkan jika di gabung dengan 2-2, pada saat bola di pojok. Bila lawan menggunakan 3-1 untuk menyerang maka defense kita bisa memakai 1-2-1 atau 1-3. Dan sebalik nya taktik serang 1-3 bisa di redamkan dengan 3-1 defense. Pertahanan 2-2 kita lakukan pada serangan 2-2 atau 4-0. Terkadang kala lawan menggunakan pola serangan 2-1-1 dan kita 1-1-2 ( atau Man-to-Man di daerah sendiri ) dan sebalik nya.

Man-to-Man Defense di lakukan pada saat BK > BL agar kita bisa melakukan pressing kepada lawan. Sistem ini di lakukan di seluruh lapangan atau di babak sendiri. Biasanya sistem di berlakukan pada saat lawan kita tidak kreatif dalam membangun serangan akan tetapi resiko pada sistem bertahan tim kita ini cukup besar, lawan bisa menggunakan ruangan kosong di lapangan dengan pergerakan tanpa bola yang cepat. Melawan tim kuat yang menghandalkan skill individu pemain lebih baik jangan menggunakan sistem ini.

2. Taktik menyerang pada saat kita pada posisi ball possession bisa di lakukan dengan 2 cara, dengan striker tetap ( 1-2-1, 3-1, 2-1-1 ) atau tanpa striker tetap ( 2-2 dan 4-0 ).
Kita akan menggunakan striker tetap pada saat tim kita memiliki pemain yg skillnya tinggi dan memiliki kuda-kuda yang kuat. Striker ini sangat berguna pada saat dia menahan bola di jantung pertahanan lawan untuk di berikan kembali kepada rekan yang penetrasi dari lini tengah ataupun belakang. Tanpa bola pun striker bisa berperan besar dengan menarik lawan ke samping agar di tengah terjadi ruang kosong untuk rekan nya.

Sistem tanpa striker tetap seperti 2-2 sebenarnya sama dengan 4-0 perbedaan nya ada di sistem pergerakan tanpa bola. Saya pribadi menyebut sistem 2-2 adalah permainan futsal passif dan kuno. Di dunia internasional futsal hampir tidak ada tim yang bermain dengan sistim 2-2. Beda jika sistim 2-2 di kombinasikan dengan 1-2-1, yang terjadi adalah pergerakan melewati samping lapangan. Berbeda dengan sistem 4-0 yang dinamis dan modern. Tim tangguh di dunia selalu menggunakan sistim ini, karena pergerakan tanpa bola yang cepat akan dengan mudah mengrusak sitem pertahanan lawan. Bila sistim ini di kombinasikan dengan passing dan control bola yang akurat, maka tim penyerang hampir tidak bisa di tahan. Akan tetapi sistim ini memerlukan pemain yang mampu bermain bertahan ataupun menyerang.

Beberapa prinsip menyerang:
- Jika ingin melewati lawan lakukanlah pada saat lawan dalam posisi berlari menuju anda, jangan mencoba melewati lawan pada saat dia pada dalam posisi diam.
- Lakukan passing setiap saat tanpa menunggu lawan mendekati. Karena sirkulias bola yang cepat dan tepat sulit untuk direbut dan gampang merusak pertahanan lawan.
- Lakukan passing pada saat lawan lebih dari 1 meter dari jarak mu.
- Selalu incar tiang ke 2. Karena di tiang ke 2 penjaga gawang selalu akan mengabaikan passing dari rekan kita.
- Lakukan serangan dengan beberapa taktik yang berbeda (kombinasi taktik). Seandainya 1-2-1 berubah ke 3-1 lalu kembali ke 1-2-1 lagi, karena perubahan defense ke 2 sering kali tidak terorganisir, maka dari itu disitulah kesempatan untuk menciptakan peluang.
- Lakukan pergerakan tanpa bola yang cepat. Dalam arti menarik lawan keluar dengan menciptakan ruangan ataupun menutup ruangan.
- Lakukan gerakan untuk mengecok lawan.


3. Pergantian dari BL > BK dan BK > BL. Kita akan memulai dengan BL > BK, satu tim harus memiliki kemampuan mengorganisir dalam menggunakan ruangan yang ada di lapangan. Contohnya pada saat kita bermain dengan sistim 1-2-1, tim kita mendapatkan bola pada saat itu semua pemain harus mampu untuk memposisikan diri nya untuk sebuah counter attack.
Penjaga gawang juga harus turut beraksi cepat, misalnya dengan melempar bola kepada striker di depan. Biasanya ruangan kosong terjadi di daerah samping, karena pada saat bertahan kita memperkecil ruangan dengan menyempitkan pertahanan. Jika bermain dengan 4-0/2-2 ruangan kosong akan banyak di tengah lapangan.
BK > BL , Jika kita bermain dengan sistim 1-2-1 pada saat kehilangan bola, pemain lini belakang jangan mundur akan tetapi maju ke depan untuk menahan lawan sekejap agar rekan nya mendapatkan waktu beberpa detik untuk kembali memperkuat pertahanan. Sekali lagi jangan merebut bola, akan tetapi menahan lawan dengan menggiring dia ke samping. Antara lini belakang, tengah dan depan, jarak seharusnya kira kira 3-5 meter. Jika pemain belakang berdiri terlalu jauh akan gampang sekali untuk di kalahkan lawan yang melakukan counter attack. Usahan agar lawan tidak bisa melakukan passing jauh atau tendangan ke gawang kita. Disini komunikasi antara penjaga gawang dan pemain terakhir penting sekali. Jika bermain dengan sistim 4-0/2-2 penjaga gawang kita harus berani untuk berdiri sekitar 10 meter di depan gawang sendiri dan berfungsi sebagai pemain terakhir. Pemain harus memperkecil lapangan agar tidak terjadi counter dari tengah.

4. Kekurangan dan kelebihan pemain pada saat bertanding. Jika kita kehilangan 1 pemain karena dapat kartu merah, maka akan terjadi situasi 4 vs 5 pemain, pada saat itu defense kita akan beradaptasi terhadap sistim menyerang lawan. Pada saat lawan bermain dengan sistim 1-2-1 kita akan menempatkan 1 pemain di depan dan 2 di samping, disini penjaga gawang akan juga berfungsi sebagai pemain paling belakang, maka dari itu komunikasi antara penjaga gawang dan pemain sangat penting sekali. Jika lawan bermain dengan sistim 2-2/4-0 kita akan bertahan dengan 2 pemain di depan dan 1 di belakang.
Pada saat kita memiliki pemain lebih usahakan agar bola bergulir dengan cepat dan akurat agar gampang merusak pertahanan lawan dan sekaligus menghasilkan peluang untuk membikin gol.

5. Cara bermain pada saat bola mati.
Bola mati yang di maksud adalah penalti, tendangan bebas, corner, kick in, lemparan penjaga gawang dan tendangan 10 meter. Sebagian dari situasi ini akan di jelaskan pada gambar dan pada saat praktek.


VI. COACHING

Coaching adalah cara mempengaruhi permainan futsal atau pemain futsal dengan tujuan mencapai prestasi yang optimal.

Bagaimana caranya agar bisa mempengaruhi pemain untuk mencapai prestasi yang terbaik? Pada saat latihan, pertandingan atau pembicaraan dengan pemain, sebagai pelatih harus mampu untuk menyadarkan pemain, agar pemain bisa mengetahui problematiknya dan akan mencari solusi untuk masalah itu. Sebagai pelatih yang komplit tidak cukup jika dia hanya menghandalkan ilmu yang di milikinya, akan tetapi faktor psikologis tidak kalah penting nya untuk membangun sebuah tim yang tangguh.
Misalnya cara  memotivasi pemain (ada yang harus di bentak dan ada juga yang harus di perlakukan dengan cara halus), cara membangun fighting spirit di sebuah tim, menerapkan disiplin yang ketat, cara mengangkat tim pada saat tim ketinggalan atau mengangkat pemain pada saat mentalnya drop  dll. Faktor-faktor ini sering kali di abaikan. Seringkali seorang pelatih cuma dinilai dari prestasinya, walaupun tim tersebut bermain jelek atau tidak sesuai dengan instruksi sang pelatih, tetapi kebetulan menang.

Saya pribadi berpendapat jika kita bermain secara konsekuen dengan taktik dan teknik yang benar, kemenangan akan datang sendiri. Untuk membangun sebuah tim adalah hal yang sangat sulit. Pelatih harus mampu berperan di bawah tekanan, di kondisi yang seringkali tidak kondusif, akan tetapi tetap di harapkan agar sang pelatih berprestasi. Di bawah ini saya akan memberi contoh tetang 3 jenis pelatih. Pelatih yang Otoriter, Demokratis dan Liberal.

Otoriter > disiplin yang kuat, bekerja dengan jadwal yang ketat, skematis, tanggung jawab di pundaknya sendiri, pemain jadi tergantung, keras dalam memberi tugas, pada saat tim ini ketinggalan kemungkinan besar tidak bisa bangkit lagi.

Demokratis > orang kepercayaannya pemain, memberi tanggungjawab kepada pemain, pemain memiliki disiplin sendiri, pemain memiliki rasa kebersamaan, tim ini tidak tergantung pada pelatih, sosial, pemain gampang meremehkan pelatih nya.

Liberal > sangat pendiam, tidak selalu hadir di timnya, masalahnya di timnya di remehkan, sering kali tidak memberi masukan kepada pemain, komunikasi dengan pemain sedikit.

Pelatih yang terbaik adalah gabungan dari 3 jenis ini, dimana sang pelatih tahu persis  what, where, when and how to handle. Salah satu karakter yang harus di miliki pelatih adalah kritis terhadap diri sendiri, jujur, stabil secara emosional, aura yg positif, pemain merasa aman dengannya, enthusiasm, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bertanggung jawab, memiliki etika yang tinggi dll.

Jumat, 01 Juli 2011

Semua Tentang BULLDOZER dari BULLDOZER (Jilid II)


Juara 1 KIT Futsalismo Champions Games Tingkat Nasional Desember 20101 di Jakarta
Selalu Hargai Proses
Oleh Nanda Ayu (Pacar Pemain BULLDOZER, Gion Muhammad)
Ditulis : Jumat, 30 Juni 2011 (22:36 WIB)

Sabtu sore itu saya baru saja mengikuti Launching Honda DBL (Deteksi Baketball League) 2011 di Cinema XXI Sutos. Tepat hari itu tempat saya bekerja juga sedang punya "gawe" yg ditayangkan live di AN-TV. Saya lupa pertandingan NBL (National Basketball League) siapa lawan siapa (maklum saya bekerja di divisi keuangan, sedikit pembelaan, hehe..), tetapi saat itu yang saya ingat, pertandingan tersebut nyaris bersamaan dengan pertandingan KIT Futsalismo Champion Games Tingkat Nasional (Desember 2010) di GOR Simprug Pertamina Jakarta yang disiarkan langsung di TV-ONE. Dan yang begitu membanggakan adalah BULLDOZER Futsal Club akan bertanding dengan Tim tuan rumah Cosmo Jakarta untuk memperebutkan juara pertama.

Tentu saja saya lebih tertarik dengan pertandingan kali ini. Mungkin pertandingan olahraga lain sudah biasa jika disiarkan di televisi, namun berbeda dengan biasanya pertandingan futsal ini merupakan pertandingan pertama yang disiarkan secara live di televisi Indonesia. Sebagai seorang mbak-mbak kantoran biasa, jujur saya buta akan dunia futsal. Saya mungkin hanya paham tidak lebih dari 40 persen "hukum" perfutsalan. Tapi yang membuat saya tertarik adalah proses yang mereka tempuh hingga sampai pada babak yang paling menentukan. Sesuatu yang luar biasa untuk prestasi tersebut. Mengingat pertandingan sebelumnya di ibukota hanya mampu memenangkan beberapa pertandingan saja. Bahkan pernah satu kali tanpa memenangkan pertandingan satupun. Betapa tertariknya saya saat itu, bagaimana tidak, saya mengikuti perkembangannya mulai dari seleksi di Surabaya, hingga berhasil melalui seluruh tahap hingga sampai puncaknya di Ibukota Jakarta. Luar biasa bangganya saya dengan tim ini. Diakui maupun tidak diakui, saya yakin 101 persen Surabaya pun bangga.

Saat itu saya dengan masa bodohnya menonton pertandingan melalui satu diantara sekian banyak televisi di kantor, yang keseluruhannya sedang mempertontonkan  pertandingan basket. Sorak sorai di lapangan mungkin biasa, lucunya saya berada di antara keramaian kantor yang tidak satupun ikut menyaksikan. Saya pun ikut merasakan bagaimana atmosfer pertandingan di sana, berteriak, melompat, memaki wasit, menyumpahi lawan yang mungkin dilakukan supporter BULLDOZER juga saya lakukan di depan televisi. Dan harapan saya terbayar lunas dengan score 2-1 oleh BULLDOZER Sumpah saya bangga, saya merasa menjadi satu di antara mereka. Saya bahagia, yak  jagoan saya juaranya.

Kemenangan hari itu mengingatkan saya akan perjalanan BULLDOZER di tahun-tahun sebelumnya. Berawal dari almamater saya, Universitas Airlangga (Unair)  perjalanan mereka dimulai. Tidak lama setelah keberhasilan Unair meraih Juara 2 Piala Menegpora dan diraihnya predikat pemain terbaik oleh Gion Muhammad Kharismawan, club futsal besutan Yordan Antonio ini terbentuk. Dari berbagai nama akhirnya nama BULLDOZER dengan semboyan Vini Vidi Vici nya tercetus, 1 Juli 2008.

Hampir setiap pertandingan BULLDOZER saya turut  hadir. Waktu itu dengan pemain yang kebanyakan adalah mahasiwa Unair dan dengan kiper yang hanya seorang saja. Dalam perjalanannya, tidak mudah memang jika dilihat dari prestasi yang mereka raih. Berbagai halangan tentu saja ada, mulai dari pergantian pemain, jadwal latihan, tempat latihan dan sebagainya. Orang awam seperti saya pasti pesimis. Jika sudah berada di lapangan saya pasti akan mengatakan, kali ini pasti kalah karna lawannya selalu juara di tiap kompetisi. Dan benar, seingat saya tiga  klub tersebut selalu berada di puncak teratas, entah dengan cara yg benar atau tidak benar sekalipun, who knows. Tapi orang awam seperti saya pula akan terheran heran dengan club yang baru tapi mampu mengikuti hampir seluruh  kompetisi ditiap kesempatan yang ada. Sangat berani menurut saya, sangat beresiko. Tetapi itulah juara, tidak ada yang mudah untuk sang juara, tentu saja tidak ada yang mustahil untuk menjadi juara. Dan BULLDOZER mampu untuk membuktikan, dia juaranya.

Keberhasilan demi keberhasilan yang mereka raih mampu membungkam para penikmat futsal. BULLDOZER dimata mereka merupakan lawan yang perlu dipertimbangkan. BULLDOZER di mata mereka adalah lawan yang salah jika diremehkan. Sekalipun ketika BULLDOZER belum mampu mencapai juara 1, jangan harap mampu mengalahkannya dengan mudah.
Semangat dan proses yang BULLDOZER tempuh dalam 3 tahun ini hanyalah awal dari kesuksesan. Jauh di depan sana akan banyak kesempatan untuk meraih dan terus membuktikan.  Kesempatan untuk mampu membuka mata pemerintah dan masyarakat  Indonesia untuk membawa futsal menjadi olahraga yang membanggakan.

Selalu hargailah proses, karena orang yang sukses adalah orang yang menghargai proses. Semoga BULLDOZER selalu sukses di segala kondisi dan semoga terwujud mimpi dan harapan kita bersama.
Selamat Ulang Tahun Kawan. Selamat Ulang Tahun BULLDOZER. Saya hanya satu diantara sekian banyak orang yang Bangga terhadapmu.