![]() |
2008-2009 |
![]() |
2011 - till now |
![]() |
2009-2011 |
From Mini to Maxi oleh Aji Alvian (Pemain SFC BULLDOZER)
Ditulis Hari Selasa (28 Juni 2011)
Kata “BULLDOZER” mungkin identik dengan alat penghancur bangunan dan semacamnya, tetapi disanalah kami mengawali karier futsal yang sebenarnya. Bukan hanya belajar futsal tetapi di BULLDOZER lah kami belajar tentang arti sebuah kebersamaan, belajar menjadikan teman menjadi keluarga, belajar menjadi orang yang berjiwa besar, kami menang bersama..kami kalah bersama. Ya, itulah nama klub futsal yang sampai saat ini dan sampai kapanpun akan selalu saya banggakan walaupun sampai saya sudah tidak kuat menendang bola lagi mungkin. Disanalah mental kami ditempa, dibina kebersamaan, dijejali materi futsal. Yang semula kami pemain biasa biasa saja dan tidak terkenal menjadi pemain yang bermentalkan juara.
Saya masih ingat ketika tim ini pertama kali tampil disebuah tournament, ada orang yang berkata “Wah, BULLDOZER kok pemaine cilik-cilik!”. Sempat ketawa dalam hati tetapi itulah kenyataan. Kami pemain muda dan bertubuh mungil, tetapi dibalik umur yang muda dan tubuh yang mungil tersimpan jiwa tidak mau kalah dengan siapapun (Ya, hampir sebagian pemain BULLDOZER berusia muda dan bertubuh mungil). Itulah kami BULLDOZER.
Awalnya bukan kemenangan atau gelar juara prioritas kami, melainkan belajar, belajar, dan belajar dari setiap latihan dan pertandingan untuk bisa lebih baik lagi. Tanpa disadari kami ternyata sudah punya kuncinya untuk menjadi tim besar sampai saat ini yaitu “kebersamaan dan kekeluargaaan”. Sebanyak apapun gelar yang kita raih, tidak ada yang lebih membuat kita bahagia jika kita sudah berkumpul bersama dan tertawa. “Still now, I’m proud with BULLDOZER”
Happy Anniversary 3rd BULLDOZER (1 July, 2008-2011)